Sampah Organik dan Anorganik

3 min read

Berbicara mengenai sampah memang sudah menjadi permasalahan yang sangat serius, pasalnya banyak yang belum sadar akan bahaya yang di timbulkan oleh sampah. Orang-orang melihat sampah sebagai sesuatu yang bau dan menjijikkan. Tak jarang mereka membuang sampah sembarangan dan tidak sesuai dengan jenisnya. Hal ini tentu bisa merusak lingkungan dan ekosistem makhluk hidup yang lain. Sampah sendiri memiliki dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Penting sekali untuk membedakan kedua jenis sampah ini, sebab sifat dan penangannya berbeda.

Jika anda merupakan orang yang cinta lingkungan pasti tidak mau bumi pertiwi sakit akibat tercemar sampah. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas mengenai sampah. Mulai dari apa itu sampah organik dan anorganik, hingga cara untuk mengolah kedua jenis sampah tersebut.

Baca Juga : Tips & Trik Gaya Hidup Minimalis

Contents

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Gambar: pixabay.com
  1. Sampah Organik

Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai dan mengalami pelapukan secara alami tanpa olah tangan manusia. Sampah tersebut akan menjadi material kecil yang tak berbau (kompos). Akan tetapi sampah jenis ini tetap memerlukan perhatian agar tidak menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap sebelum terurai menjadi kompos.

  1. Sampah Anorganik

Sampah anorganik atau yang lebih dikenal sampah non organik memiliki sifat yang terbalik dengan sampah organik. Sampah jenis ini sulit untuk terurai sehingga jika tidak ditangani akan mencemari lingkungan, bahkan tertimbun dalam waktu yang lama dalam tanah. Efeknya pun tidak main-main, lapisan tanah secara terus menerus akan rusak akibat sampah non organik yang tertimbun dalam tanah.

Penting sekali untuk memilah mana sampah organik dan sampah non organik sehingga tidak membuat lingkungan tercemar dan menimbulkan penyakit.

 

Contoh Sampah Organik dan Anorganik

Gambar: pixabay.com

Sampah organik dan anorganik memiliki banyak sekali contohnya. Sedangkan berdasarkan jenisnya sampah organik dibagi menjadi dua jenis yaitu:

  1. Sampah Organik Basah

Sampah organik basah merupakan sampah dengan kandungan air yang cukup tinggi sehingga dikatakan organik basah. Air yang terkandung membuat sampah jenis ini lebih cepat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap. Contoh: sisa sayuran, buah-buahan yang membusuk, kulit buah-buahan, sisa nasi, sisa makanan, dan sejenisnya.

  1. Sampah Organik Kering

Sampah organik kering berbeda dengan yang basah karena memiliki kandungan air yang lebih sedikit. Waktu penguraian juga lebih lama dan lebih mudah dibakar untuk menghilangkan sampah tersebut. Contoh: kayu, dahan pohon, dan dedaunan yang telah kering.

  1. Sampah Anorganik

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa jenis sampah ini sangat sulit sekali untuk terurai. Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami, mulai dari puluhan hingga ratusan tahun baru bisa hancur. Contoh:

  • Plastik membutuhkan 50-100 tahun agar bisa terurai
  • Bungkus plastik (detergen, kopi, dll) 50-80 tahun
  • Tas kresek (kantung plastik) butuh waktu 10-20 tahun
  • Putung rokok butuh waktu 10 tahun
  • Baterai butuh waktu 100 tahun
  • Alumunium butuh waktu 80-100 tahun
  • Kaleng minuman (alumunium) 80-100 tahun
  • Kulit sepatu butuh waktu 25-40 tahun
  • Kardus butuh waktu 5 bulan
  • Kertas butuh waktu 2-5 bulan
  • Sterofoam tidak bisa diuraikan

 

Manfaat Sampah Organik dan Anorganik

Pot Bunga dari Sepatu Bekas by pixabay.com

Sampah walaupun kotor juga masih memiliki nilai yang tinggi jika dimanfaatkan dengan baik. Hasilnya bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan menambah pemasukan seperti contoh berikut.

  1. Manfaat Sampah Organik

  • Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk kompos/pupuk organik seperti sayur dan buah-buahan yang telah membusuk. Pengolahannya juga tidak terlalu sulit dan bagus sekali untuk memupuk tanaman.
  • Sampah organik juga bermanfaat untuk pakan ternak dengan mengolahnya menjadi pelet.
  • Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi biogas. Sampah organik yang digunakan untuk membuat biogas berasal dari limbah tempe dan tahu, maupun kotoran hewan.
  1. Manfaat Sampah Anorganik

Sampah anorganik memang tidak mudah terurai, kalau pun terurai membutuhkan waktu yang lama sekali. Inilah kelebihannya, sampah jenis ini bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam kerajinan yang awet dan tahan lama. Contohnya ialah bungkus kopi dibuat menjadi tas, hiasan dinding, taplak meja, dan lainnya.

Salah satu brand ternama yang menjadikan limbah plastik memiliki nilai ekonomis yang tinggi ialah Kreskros. Mungkin  dari brand tersebut kita bisa belajar bahwa sampah juga bisa diolah menjadi aneka barang keren yang memiliki nilai jual yang tinggi.

 

Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik

Gambar: pixabay.com

Mengelola sampah memang tidak mudah, karena butuh kesadaran dan menyempatkan waktu untuk menangani sampah. Ada empat prinsip yang bisa anda lakukan untuk mengelola sampah. Prinsip tersebut dikenal dengan sebutan 4R (reduce, reuse, recycle, replace).

  1. Reduce (Mengurangi)

Reduce adalah suatu langkah untuk mengurangi barang atau material yang menimbulkan sampah. Semakin banyak barang yang digunakan maka akan semakin banyak sampah yang dihasilkan. Solusinya ialah menggunakan produk yang bisa di daur ulang, lebih baik menggunakan barang yang bisa di isi ulang, meminimalisir penggunaan barang yang tidak perlu dan tidak penting.

  1. Reuse (Menggunakan kembali)

Reuse ialah menggunakan kembali barang-barang yang sekiranya masih bagus dan layak pakai. Usahakan jangan pilih barang sekali pakai yang berpotensi sampah menumpuk. Contohnya ialah menggunakan kembali kaleng bekas untuk wadah, toples bekas jajanan untuk di isi ulang kembali, dan sejenisnya.

  1. Recycle (Mendaur Ulang)

Recycle ialah memanfaatkan sampah dengan mengolah/mendaur ulang menjadi barang lain yang bermanfaat. Contohnya ialah mendaur ulang sampah plastik menjadi barang lain seperti tas, mendaur ulang limbah organik menjadi kompos, dan sejenisnya.

  1. Replace (Mengganti)

Replace ialah mengganti barang-barang yang dipakai sehari-hari. Ganti barang sekali pakai dengan barang yang jauh lebih tahan lama. Contohnya mengganti minuman botol kemasan dengan membeli botol sendiri karena bisa di isi ulang kembali.

 

Kelebihan Mengolah Sampah

Gambar: pixabay.com

Mengolah sampah memiliki nilai yang tinggi karena bermanfaat untuk lingkungan sekitar dan orang lain. Sampah-sampah tertentu juga memiliki nilai jual tinggi jika di daur ulang dengan baik. Diantara kelebihan mengolah sampah ialah:

  • Mampu membuat pupuk organik sendiri yang murah, mudah, dan ramah lingkungan.
  • Membantu pemerintah dalam mengelola sampah.
  • Hemat ongkos pengangkutan sampah ke TPA (tempat pembuangan akhir).
  • Lahan untuk tempat pembuangan akhir jadi berkurang.
  • Mengurangi sampah yang menumpuk di lingkungan sekitar.
  • Mengurangi potensi terjadinya kerusakan lingkungan akibat sampah seperti penyakit, banji4, tanah longsor, selokan macet, dan sejenisnya.
  • Lingkungan menjadi lebih sehat dan sejuk.
  • Memungkinkan muncul ide-ide baru untuk mengolah sampah menjadi barang bermanfaat.

Baca Juga : Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Edukasi tentang sampah memang harus dilakukan sejak dini agar masyarakat sadar tentang betapa bahanya sampah. Sampah yang menumpuk berisiko sekali menjadi tempat kuman dan penyakit berkembang. Mulailah membiasakan diri untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *