Bahaya Sampah Plastik

4 min read

Berbicara mengenai bahaya sampah plastik bukanlah hal baru yang disepelekan oleh masyarakat Indonesia, sebab sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara penghasil sampah. Plastik merupakan bahan yang sangat populer dipakai untuk berbagai macam kebutuhan. Saat ini hampir semua barang menggunakan material plastik yang efeknya sangat berbahaya sekali. Banyak sampah plastik yang dibuang tidak pada tempatnya sampai menumpuk dan berserakan. Padahal sampah plastik itu sulit sekali untuk terurai secara alami, jika terurai pun membutuhkan waktu yang sangat lama.

Sudah saatnya penggunaan plastik harus dibatasi sehingga sampah plastik akan sedikit berkurang. Sifat plastik yang sulit terdegradasi (non-biodegradable) inilah yang berpotensi mencemari lingkungan sekitar, baik di darat, laut, maupun udara. Untuk itu, anda harus mengetahui apa saja jenis-jenis plastik yang berpotensi membahayakan kesehatan tubuh.

Baca Juga : Apa Itu Sampah Organik dan Anorganik

Contents

Mengenal Jenis Plastik yang Akan Menjadi Sampah Plastik

Gambar: pixabay.com
  1. High-Density Polyethylene (HDPE)

Umumnya jenis plastik yang satu ini digunakan sebagai bungkus susu, jus, botol obat,botol sampo, dan tas kresek belanjaan. Plastik ini aman digunakan untuk bungkus makanan maupun minuman karena pembentukan strukturnya lebih stabil. Akan tetapi, jenis plastik ini dapat melepaskan bahan kimia berbahaya serupa estrogen yang mampu memicu gangguan hormon.

  1. Polyethylene Terephthalate (PET/PETE/Polyester)

Kemampuannya yang mampu mencegah oksigen membuat jenis plastik ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Produk yang menggunakan plastik jenis ini akan tahan lama dan tidak rusak. Namun, plastik ini memiliki antimon trioksida (bersifat karsinogen) yang dapat memicu kanker. Terlebih lagi jika terpapar panas, karena senyawa tersebut akan dilepaskan pada isi plastik di dalamnya.

  1. Polivinil Klorida (PVC)

Jenis plastik ini umumnya digunakan sebagai plastik pembungkus, botol detergen, kemasan blister, juga pada mainan. Akan tetapi PVC dinilai memiliki efek serius untuk kesehatan karena mengandung bahan kimia yang beracun, di antaranya bisphenol A (BPA), timbal, dioksin, ftalat, kadmium dan merkuri. Kandungan bahan kimia tersebut bisa mengganggu kinerja hormon, bahkan menyebabkan alergi pada anak.

  1. Low-Density Polyethylene (LDPE)

Sesuai dengan namanya jenis plastik yang satu ini termasuk golongan plastik dengan struktur kimia paling sederhana. Sejumlah penelitian juga merekomendasikan jenis ini sebagai plastik yang aman untuk makanan dan minuman, walaupun masih ada kemungkinan berpengaruh bagi hormon manusia. Akan tetapi sulit didaur ulang sehingga pemakaian plastik ini sebisa mungkin dibatasi.

  1. Polypropylene (PP)

PP merupakan jenis plastik yang lebih kaku dan tahan panas sehingga banyak digunakan untuk bungkus makanan panas. Selain itu juga digunakan untuk bahan dalam popok dan pembalut wanita. Untuk kualitasnya, PP berada di antara LDPE dan HDPE. Walaupun begitu, jenis plastik ini sulit di daur ulang dan bisa menyebabkan gangguan pada hormon manusia.

  1. Polystyrene (PS)

Polystyrene atau yang terkenal dengan sebutan styrofoam merupakan jenis yang umum sekali di jumpai. Umumnya digunakan sebagai wadah makanan, helm sepeda, karton telur, dan lainnya. Namun PS dinilai berbahaya jika terpapar minyak dan makanan panas, sebab styrene akan terlepas yang berpotensi menjadi racun bagi otak dan saraf.

Ada bayangan kan, betapa bahaya-nya sampah plastik setelah membaca jenis-jenis plastik diatas. Kurang lebihnya plastik itu sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun. Dalam jangka waktu yang sangat lama itu, plastik akan sangat berbahaya  sekali seperti yang akan dijelaskan berikut.

 

Bahaya Sampah Plastik Bagi Lingkungan

Sampah plastik mencemari pantai by pixabay.com
  1. Mencemari Lingkungan

Efek yang buruk dari sampah plastik ialah bisa menyebabkan lingkungan tercemar. Plastik memang barang yang digunakan sekali pakai langsung dibuang. Mirisnya banyak yang membuang sampah plastik sembarangan sehingga lingkungan pun tercemar, di antaranya:

  • Menimbulkan zat kimia yang menyebabkan air tanah dan tanah tercemar sehingga menurunkan kesuburan tanah. Racun dari plastik juga akan menyebabkan hewan pengurai seperti cacing terbunuh karena tanah sudah tercemar zat kimia.
  • Terganggunya penyerapan air ke dalam tanah karena sampah plastik.
  • Membunuh biota laut karena memakan sampah plastik yang ada di laut.
  • Memperdangkal sungai dan menyumbat aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir.
  • Sifatnya yang ringan membuat sampah plastik mudah terbawa angin sehingga akan berserakan di alam hingga laut.
  • Hewan yang mati karena sampah plastik akan menjadi racun bagi hewan lainnya karena plastik tidak hancur.
  • Banyak binatang yang terjebak pada tumpukan sampah plastik hingga hewan tersebut mati.
  • Menyebabkan saluran air tersumbat sehingga sumber penyakit akan berkembang biak, seperti nyamuk demam berdarah dan malaria.
  1. Memicu Perubahan Iklim

Perlu anda ketahui bahwa material untuk membuat kantong plastik ialah minyak bumi yang merupakan sumber daya alam (SDA) tak terbarukan. Hal ini menyebabkan lingkungan di negara-negara berkembang tercemar akibat limbah dibuang ke sungai hingga laut, juga menyebabkan polusi akibat pembakaran gas metana yang membuat emisi karbon ke udara.

Bisa diperhatikan bahwa mulai dari produksi, konsumsi, hingga pembuangan pun menghasilkan emisi karbon yang tidak main-main. Akibatnya kondisi bumi semakin memanas yang sering disebut pemanasan global sehingga memungkinkan terjadinya perubahan iklim.

  1. Berbahaya Bagi Manusia

“Dari manusia, untuk manusia”. Mungkin itu kata-kata yang tepat untuk fenomena yang terjadi saat ini. Ibarat pisau bermata dua yang membahayakan penggunanya sendiri, plastik juga demikian karena dibalik manfaatnya terdapat efek buruknya. Ada beberapa bahaya sampah plastik bagi manusia seperti berikut:

  • Plastik menyebabkan polusi udara jika dibakar. Asap pembakaran tersebut jika dihirup akan berbahaya sekali untuk kesehatan karena mengandung zat dioksin.
  • Air yang telah tercemar oleh sampah plastik jika di konsumsi akan meracuni tubuh, juga menyebabkan gangguan kesehatan kulit apabila digunakan untuk mandi.
  1. Sulit Terurai

Sampah plastik atau barang yang terbuat dari plastik akan sulit sekali untuk terurai karena memiliki rantai karbon yang panjang. Hal ini tentu membuat mikroorganisme dalam tanah sulit mengurai sampah plastik. Rentang waktu sampah plastik untuk terurai itu sangat lama sekali, mulai dari ratusan hingga ribuan tahun baru bisa hancur. Jenis plastik yang dipercaya ramah lingkungan juga belum tentu aman, karena terurai dengan cepat menjadi mikro plastik tetap saja bisa mencemari lingkungan.

 

Fakta Sampah Plastik di Indonesia

Sampah Plastik by pixabay.com

Ada beberapa catatan-catatan mengenai fakta sampah plastik yang terjadi pada lingkungan, fakta-fakta tersebut ialah:

  • Sampah yang mengambang pada lautan 80% merupakan sampah dari daratan. Hampir 90% sampah-sampah tersebut berupa sampah plastik yang sulit terurai.
  • Banyak penyu yang mati di kepulauan seribu akibat memakan sampah plastik yang dikiranya ubur-ubur (salah satu makanan favorit penyu).
  • Tercatat bahwa plastik setidaknya membunuh 100.000 mamalia laut, 1 juta burung laut, dan ikan-ikan yang terus bertambah tingkat kematiannya per tahun.
  • Ditemukannya sisa-sisa kantong plastik di dalam kerongkongan anak elang laut yang terjadi pada pulau Midway, Lautan Pasific.
  • Pada Juni 2006, PBB memperkirakan setidaknya setiap mil persegi terdapat 46.000 sampah plastik mengambang pada lautan.

 

Cara Mengurangi Sampah Plastik

Tong sampah by pixabay.com

Sebelum sampah plastik menumpuk dan membuat lingkungan semakin tercemar, alangkah baiknya mencegahnya mulai dari sekarang. Berikut langkah yang bisa anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi permasalah sampah plastik.

  • Mengurangi penggunaan plastik. Memang plastik saat ini menjadi kebutuhan walau tidak dibutuhkan, pasalnya banyak barang-barang yang dibungkus dengan plastik, seperti: kebutuhan pokok, detergen, mie instan, dan lainnya. Kalau bisa sebaiknya kurangi produk atau barang yang menggunakan plastik.
  • Membawa tas sendiri saat belanja. Pastinya anda pernah kan ke indo atau alfa (supermarket). Penulis pernah menjumpai tulisan saat hendak membayar di kasir tentang himbauan untuk membawa tas belanjaan sendiri.
  • Mendaur ulang plastik menjadi barang yang bermanfaat seperti tas, dompet, taplak meja, dan lainnya.
  • Hindari membakar sampah plastik secara sembarangan.
  • Satu hal yang sangat penting sekali, yaitu hindari membuang sampah plastik sembarangan. Plastik-plastik tersebut akan mencemari lingkungan juga mungkin akan terbawa sampai ke laut.

Dari tulisan tersebut bisa dipetik manfaatnya bahwa sampah plastik itu sangat bahaya sekali, tidak hanya lingkungan, hewan, tumbuhan, manusia, bumi juga ikut terkena dampaknya. Jika terpaksa memakai plastik, gunakanlah plastik yang bisa terurai (bio-degradable), atau barang dengan bahan plastik yang aman (BPA Free). Semoga bermanfaat.