Ikan lele saat ini telah menjadi salah satu ikan air tawar paling banyak diminati dikalangan masyarakat. Wajar saja karena ikan lele memiliki rasa yang gurih dan nikmat, apalagi jika dibuat pecel lele yang membuat seseorang ketagihan. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa ikan lele bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Namun, banyak yang belum tahu bagaimana cara budidaya ikan lele yang baik dan benar.
Kali ini admin akan membahas mengenai cara budidaya ikan lele yang dengan benar agar cepat panen. Sebenarnya ikan lele sangat mudah di budidayakan karena ikan yang satu ini lebih kebal dari ikan yang lain. Hanya saja banyak yang berpikiran bahwa budidaya ikan lele itu susah, mungkin yang berkata demikian ialah orang yang tidak mau belajar bagaimana cara budidaya ikan lele ini.
Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan artikel berikut.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Nila
Cara Budidaya Ikan Lele dengan Benar
Persiapan Kolam
Hal yang pertama kali harus disiapkan ialah kolam untuk ikan lele, jika tidak ada kolam mau budidaya di mana? Untuk itu kolam sangat penting, di Indonesia sendiri banyak sekali kolam-kolam yang digunakan untuk ternak lele seperti kolam tanah, kolam terpal, kolam semen, keramba, dan jaring apung. Namun kolam yang paling terkenal ialah kolam terpal dan kolam tanah, pada artikel ini dijelaskan dengan menggunakan kolam terpal.
Galilah tanah dengan kedalaman 80 cm sampai 1 meter, untuk ukuran lahannya sesuaikan dengan keinginan dan kemampuan anda. Setelah selesai, masukan terpal sesuai bentuk galian kolam tadi. Gunakanlah tanah bekas galian untuk mengelilingi bibir kolam agar tidak jebol saat musim hujan.
Selanjutnya yaitu proses pengapuran dengan kapur dolmit. Kapur dolomit sangat bermanfaat sekali karena dapat mengembalikan keasaman tanah, serta membersihkan berbagai penyakit yang bisa membahayakan ikan lele.
Setelah proses pengapuran dirasa cukup, buatlah pagar kolam dari bambu. Susunlah bambu tersebut berada pada atas tanggul kolam sekitar 35 cm tingginya. Gunakanlah bambu utuh untuk sudut pinggir kolam agar lebih kuat.
Masukan air ke kolam sampai mencapai ketinggian sekitar 30 cm dan ditambah bertahap seiring bertumbuhnya benih ikan lele. Perhatian! Jangan memasukkan benih ikan lele pada kolam yang baru diisi air, sebaiknya biarkan kolam hingga 4 hari supaya akan tumbuh plankton yang merupakan pakan alami ikan lele.
Pemilihan Benih Ikan Lele
Jika ingin ikan lele berkualitas, tentunya harus memilih benih ikan lele yang berkualitas sejak dini. Benih ikan lele yang berkualitas biasanya ditandai dengan sifatnya yang lincah dan agresif saat makan, sehat secara fisik tidak ada luka atau lecet pada benih, bebas dari penyakit, serta mampu bergerak melawan arus, sebab benih ikan lele dengan ciri-ciri tersebut memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan berenergi.
Jangan lupa untuk memilih benih yang berukuran sama, sehingga tumbuh kembangnya pun sama, tidak ada yang lebih besar dan tidak ada yang lebih kecil.
Cara Menebar Benih Ikan Lele
Hal yang sering banyak dilakukan namun berakibat fatal ialah menebar benih lele secara langsung ke kolam. Tentunya benih ikan lele tersebut terkejut karena perbedaan suhu air yang membuatnya stress, bahkan sampai membuat si benih lele mati.
Sebelum menebar benih, sebaiknya benih lele dimasukkan ke dalam ember lalu ember tersebut dimasukkan ke kolam. Hal ini bertujuan agar benih ikan lele mampu menyesuaikan suhu air pada kolam. Tunggulah benih ikan lele untuk menyesuaikan sekitar 15-30 menit, lalu miringkan ember tersebut sampai benih keluar sendiri.
Lakukan pada pagi atau malam hari karena pada waktu ini jauh lebih tenang. Ingat! Saat ikan lele masih benih, ketinggian air kolam jangan sampai lebih dari 40 cm untuk memudahkan benih lele mengambil pakan dan oksigen. Seperti yang telah dijelaskan, tambahkan air kolam secara bertahap seiring berkembangnya benih ikan lele.
Proses Pemeliharaan
Dalam proses pemeliharaan inilah yang paling penting dan menentukan apakah ternak ikan lele anda berhasil atau tidak. Ada 2 hal yang harus betul-betul diperhatikan dalam pemeliharaan ikan lele, yang pertama ialah kualitas air kolam, dan yang kedua ialah pemberian pakan.
Kenapa kualitas air kolam harus diperhatikan? Air kolam merupakan tempat hidupnya ikan lele. Jika air kotor akibat sisa pakan yang tidak termakan dan kotoran ikan lele itu sendiri, dapat menyebabkan kolam menjadi bau akibat gas amonia atau hidrogen sulfida yang muncul. Jadi kualitas air itu penting loh, gantilah air kolam jika sudah tidak layak, bisa juga ditambahkan probiotik pada air sesuai takaran supaya mengurangi tingkat kematian pada ikan lele.
Untuk pemberian pakan bisa menggunakan pelet yang mengandung 30-32% protein sebanyak 3-4% dari bobot tubuh ikan lele tersebut sekitar 3 kali sehari. Usahakan jangan terlalu berlebihan memberi pakan ikan lele karena bisa menyebabkan buncit, berikanlah pakan dengan sesuai takaran.
Anda juga bisa memberikan pakan tambahan jika sekiranya pelet saja tidak cukup dan terlalu boros. Untuk pakan lain tersebut bisa memberinya daging keong mas, cacing, plankton, sisa limbah ayam (pisahkan bulunya), sayuran, sisa makanan, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga : Pakan Ikan Nila Yang Baik Untuk Pertumbuhan
Sortir Ikan Lele
Sortir ikan lele juga perlu dilakukan ketika benih lele mencapai usia lebih dari 20 hari. Hal ini bertujuan untuk memisahkan ikan lele besar dan ikan lele kecil, walaupun pada saat pemilihan benih ukurannya sama, namun tetap ada juga benih ikan lele yang pertumbuhannya cepat dan pertumbuhannya lambat. Jika sortir ikan lele selesai, pisahkan kedua ikan lele yang besar dan kecil ke kolam yang berbeda agar ikan lele kecil tidak dimangsa ikan lele besar (kanibal).
Pencegahan Hama dan Penyakit
Hal yang membuat budidaya ikan lele menurun ialah karena kurangnya pencegahan terhadap hama dan penyakit. Banyak hama yang dapat mengganggu ikan lele seperti ular, musang, burung, dan lainnya termasuk maling hehe. Agar lebih terjaga, anda bisa memasang jaring dan pagar agar tidak ada hama yang masuk.
Untuk penyakit sendiri biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, dan protozoa. Jika ketiga mikroorganisme ini menyerang, biasanya akan ditandai oleh luka pada kepala dan ekor, perut kembung, serta muncul bintik-bintik putih. Untuk mencegahnya, bisa dengan cara menjaga kualitas air, kebersihan kolam, dan pemberian pakan berlebih.
Masa Panen Ikan Lele
Ikan lele memasuki usia siap panen pada kisaran bulan ke 2-3 dengan bobot rata-rata 1 kg per 7-8 ekor. Sebaiknya sebelum panen, ikan lele jangan diberi pakan dahulu agar ikan tidak buang kotoran saat diangkut, dan juga untuk mengirit pakan. Untuk menghindari lecet pada ikan, gunakan bahan yang licin seperti jaring. Siapkan wadah untuk menampung hasil panen, berhati-hatilah karena ikan lele saat dipanen akan sangat agresif, bahkan bisa sampai lompat keluar.
Jika perlu, pisahkan ikan lele yang mau dijual atau yang mau dikonsumsi sendiri. Lebih baik lagi jika anda atau keluarga memiliki usaha warung makan, pasti bisa dimanfaatkan tuh hasil panen ikan lele.
Baca Juga :
Cukup itu saja pembahasan mengenai cara budidaya ikan lele pada kali ini. Saran admin sebaiknya kenali lebih dalam mengenai seluk beluk ikan lele agar nantinya maksimal. Anda juga bisa mencari-cari informasi di internet, atau gabung dengan grup yang sama-sama membudidayakan ikan lele. Hal ini selain menambah wawasan, juga menambah banyak kenalan sesama pembudidaya ikan lele diluaran sana.